Kancilmas Ayong Borong Kemenangan 3-0 atas Matador Nunuka FC di Sangadi Buko Cup
Desa Buko, – Suasana sore di Lapangan Sepak Bola Buko pada Minggu, 9 November 2025, terasa hangat dan penuh gairah. Ribuan mata tertuju pada laga bergengsi Sangadi Buko Cup yang mempertemukan dua tim kuat: Kancil Mas Ayong dari Desa Ayong melawan Matador Nunuka FC. Kick-off dimulai pukul 16.30 WITA, diiringi teriakan dukungan dari para suporter yang datang dari berbagai penjuru desa.
Di bawah asuhan pelatih Andri Andika Lamarola, Kancilmas Ayong tampil penuh percaya diri dan menutup pertandingan dengan kemenangan meyakinkan 3-0. Skor telak itu bukan sekadar hasil pertandingan, tetapi juga gambaran kerja keras, disiplin, dan semangat kolektif tim yang telah dibangun dengan kesungguhan.
Permainan Percaya Diri Sejak Menit Awal
Begitu peluit tanda pertandingan dimulai, Kancilmas Ayong langsung menunjukkan identitas permainan mereka: menyerang dengan percaya diri dan menguasai tempo sejak awal. Dukungan penuh dari para pendukung yang memenuhi sisi lapangan memberikan energi tambahan bagi tim. Setiap sentuhan bola diiringi sorak-sorai, setiap umpan panjang mendapat tepuk tangan, dan setiap peluang membuat penonton menahan napas.
Gol pembuka menjadi titik balik semangat tim. Melalui kerja sama rapi dari lini tengah, peluang matang tercipta dan diselesaikan dengan dingin oleh Andre Dodepo. Gol tersebut menjadi pemantik semangat sekaligus simbol ketenangan Kancilmas Ayong dalam mengatur ritme permainan. Tidak terburu-buru, tidak panik — mereka bermain dengan keyakinan yang matang, layaknya tim yang sudah terbiasa menghadapi tekanan besar.
Sepanjang babak pertama, Kancilmas Ayong menunjukkan disiplin luar biasa. Setiap lini bekerja selaras; para pemain belakang fokus menjaga wilayah, gelandang memutus aliran bola, sementara lini depan terus menekan pertahanan Matador Nunuka FC. Ketika wasit meniup peluit tanda turun minum, keunggulan satu gol terasa pantas untuk kerja keras yang ditunjukkan.
Dominasi di Babak Kedua dan Gol Penentu Kemenangan
Memasuki babak kedua, tensi pertandingan meningkat. Matador Nunuka FC mencoba meningkatkan tekanan, namun Kancilmas Ayong tetap tenang dan terorganisasi. Dukungan dari pinggir lapangan terus mengalir, menciptakan suasana seperti pesta sepak bola rakyat. Anak-anak kecil berlari di sisi lapangan sambil meneriakkan nama tim kebanggaan mereka, sementara para orang tua menatap dengan bangga.
Serangan demi serangan Kancilmas Ayong akhirnya membuahkan hasil. Kombinasi permainan cepat dan kerja sama antar pemain menghasilkan dua gol tambahan yang mempertegas dominasi mereka. Setiap gol disambut dengan pelukan, teriakan bahagia, dan bahkan air mata haru dari beberapa pendukung yang tak kuasa menahan emosi. Skor 3-0 menjadi bukti betapa solidnya tim ini — bukan hanya dalam strategi, tetapi juga dalam semangat dan mentalitas juara.
Pelatih Andri Andika Lamarola usai laga menyampaikan rasa syukur dan bangganya. “Alhamdulillah, walaupun pemain lokal, mereka bisa bermain sangat baik hari ini. Kemenangan ini kami persembahkan untuk masyarakat Desa Ayong yang tidak pernah berhenti mendukung kami.” Ucapannya sederhana, tapi mencerminkan filosofi kepelatihan yang membumi: membangun dari desa, dengan semangat desa.
Dukungan Suporter dan Semangat Desa Ayong
Tidak bisa dipungkiri, kemenangan ini juga milik para suporter. Sejak pagi mereka sudah berdatangan ke Lapangan Buko, membawa bendera, mengenakan kaos bertuliskan “Kancilmas Ayong”, dan mengibarkan semangat tanpa henti. Di antara mereka ada yang datang berjalan kaki, ada yang menumpang kendaraan bak terbuka, bahkan ada yang rela meninggalkan pekerjaan harian demi menyaksikan tim kebanggaan bertanding.
Bagi masyarakat Ayong, Kancilmas bukan sekadar tim sepak bola — melainkan representasi semangat kolektif. Di balik setiap latihan sore, setiap keringat yang menetes, tersimpan doa dan harapan dari seluruh warga. Setiap kemenangan membawa kebanggaan bersama, setiap kekalahan menjadi pelajaran yang memperkuat tekad mereka untuk bangkit lagi.
Lapangan sederhana di Desa Buko sore itu menjadi saksi lahirnya kembali semangat olahraga lokal. Tidak ada tribun megah, tidak ada sorotan lampu besar, namun ada cinta dan kebersamaan yang membuat atmosfer pertandingan terasa istimewa. Di sinilah nilai sejati sepak bola desa hidup — bukan soal siapa yang paling hebat, tapi siapa yang paling setia berjuang untuk warna desanya.
Menatap Laga Berikutnya dengan Optimisme
Kemenangan ini membuat Kancilmas Ayong semakin percaya diri menghadapi laga selanjutnya. Namun pelatih Lamarola tetap mengingatkan anak asuhnya untuk tidak berpuas diri. “Kemenangan ini baru awal. Kami masih harus bekerja keras dan menjaga konsistensi untuk pertandingan berikutnya.”
Ucapan itu menggambarkan semangat tim yang tidak mudah puas. Dalam sepak bola, kemenangan memang penting, tetapi karakter dan sikap rendah hati jauh lebih bernilai. Dan nilai itulah yang tampak jelas pada Kancilmas Ayong sore itu — tim yang bekerja dengan hati, bermain untuk kebanggaan, bukan sekadar skor.
Dari Desa Ayong, semangat olahraga terus tumbuh. Dari Lapangan Buko, cerita kemenangan ini bergema, membawa pesan bahwa dengan kerja keras dan kebersamaan, desa kecil pun bisa menorehkan kisah besar. Kancilmas Ayong bukan hanya menang 3-0 di atas kertas, tapi juga menang di hati masyarakatnya sendiri.
Hidup Kancilmas Ayong!
Teruslah berjuang, tetap rendah hati dalam kemenangan, dan jadilah inspirasi bagi generasi muda desa. Karena setiap langkah kecil di lapangan, jika dilakukan dengan semangat dan cinta, akan melahirkan perubahan besar di masa depan.
Penulis: A. Lamarola
Sumber: Laporan Redaksi A. Lamarola
Ingin mendukung jurnalisme positif? Silakan berlangganan gratis atau berkontribusi melalui Google untuk membantu Pena Sehat tetap bermanfaat dan berkualitas.