Mengenal Abu Hazim dan Khalifah Sulaiman: Antara Dunia dan Akhirat

Abu Hazim & Khalifah Sulaiman: Antara Dunia dan Akhirat Episode Terakhir: Siapa Abu Hazim dan Khalifah Sulaiman | Pena Sehat

Episode Terakhir: Siapa Abu Hazim dan Khalifah Sulaiman

Setelah dua episode penuh nasihat, keberanian, dan penolakan terhadap dunia, kini saatnya kita mengenal lebih dekat dua tokoh utama dari kisah penuh hikmah ini: Abu Hazim dan Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. Siapakah mereka sebenarnya dalam sejarah Islam? Kapan mereka hidup? Apa warisan terbesar mereka bagi umat Islam hingga hari ini?

Abu Hazim Salamah bin Dinar

Abu Hazim Salamah bin Dinar al-A‘raj adalah salah satu ulama besar dari kalangan tabi'in, yakni generasi setelah para sahabat Nabi Muhammad ﷺ. Ia tinggal dan menetap di Madinah al-Munawwarah. Beliau dikenal sebagai seorang ahli zuhud, wara’, dan sangat berhati-hati terhadap dunia. Kata-katanya tajam, namun penuh hikmah. Ia bukan hanya seorang ulama, tetapi juga seorang penasihat yang disegani di kalangan rakyat dan bahkan para penguasa.

Beberapa catatan penting tentang Abu Hazim:

  • Lahir: diperkirakan pada masa akhir pemerintahan Utsman bin Affan atau awal pemerintahan Muawiyah (sekitar tahun 40-an Hijriah)
  • Wafat: sekitar tahun 140 H / 757 M
  • Kota utama: Madinah
  • Dikenal karena: kezuhudan, keberanian dalam menyampaikan kebenaran, dan tidak takut pada penguasa
  • Termasuk guru dari: Sufyan ats-Tsauri, Malik bin Anas (riwayat melalui murid), dan banyak ulama besar

Ia pernah berkata:

"Orang yang mengenal dunia akan tahu bahwa dunia hanyalah jembatan menuju akhirat. Maka janganlah kau bangun rumah di atas jembatan."

Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik

Sulaiman bin Abdul Malik adalah Khalifah ketujuh dari Dinasti Umayyah. Ia memerintah setelah wafatnya saudaranya, Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik. Ia dikenal sebagai penguasa yang awalnya cinta dunia, namun kemudian menjadi lebih lembut dan memperhatikan agama, terutama setelah interaksinya dengan para ulama seperti Abu Hazim.

Fakta sejarah tentang Khalifah Sulaiman:

  • Lahir: sekitar 60 H / 680 M
  • Memerintah: 96 H – 99 H / 715 – 717 M
  • Wafat: 99 H / 717 M, di Dabiq, Suriah
  • Ayah: Abdul Malik bin Marwan (khalifah ke-5 Umayyah)
  • Digambarkan oleh sejarawan sebagai: penguasa cerdas, komunikatif, dan mulai membangun pemerintahan yang lebih dekat dengan nilai Islam

Sebelum wafat, ia menunjuk Umar bin Abdul Aziz sebagai penggantinya — salah satu keputusan terbaik dalam sejarah Islam karena Umar dikenal sebagai khalifah yang sangat adil dan zuhud.

Kesimpulan dan Pelajaran

Kisah Abu Hazim dan Khalifah Sulaiman adalah gambaran dua sosok yang berasal dari dunia berbeda — satu dari kalangan ulama zuhud, satu dari kalangan penguasa dunia — namun keduanya mampu saling memberikan pengaruh. Di balik dialog mereka, tersimpan pelajaran besar bagi umat Islam:

  • Ulama harus berani menyampaikan kebenaran meski di hadapan penguasa
  • Penguasa pun wajib terbuka terhadap kritik dan nasihat
  • Harta, kekuasaan, dan dunia tidak akan abadi
  • Yang tersisa hanyalah amal, integritas, dan ketakwaan

Baca juga: Transformasi ruhani Al-Fudhail bin ‘Iyadh yang menggugah hati.

Kisah ini tidak hanya relevan di zaman klasik, tapi juga sangat penting bagi masyarakat modern, di mana keberanian moral dan integritas menjadi kebutuhan mendesak.

Referensi dan Sumber

  • Adz-Dzahabi, Siyar A‘lam an-Nubala’, Jilid 5, Dar al-Resalah
  • Abu Nu’aim Al-Ashfahani, Hilyat al-Awliya’, Jilid 3
  • Ibnu Sa'ad, At-Tabaqat al-Kubra, bagian tabi'in
  • Ibnu Katsir, Al-Bidayah wan-Nihayah, bagian sejarah Dinasti Umayyah
  • Dr. Raghib As-Sirjani, Tarikh al-Khulafa’, Darul Fikr

“Orang yang dekat dengan Allah, tidak akan tunduk pada penguasa.” – Abu Hazim

Tag: Biografi Abu Hazim, Riwayat Khalifah Sulaiman, Sejarah Islam, Ulama Tabiin, Dinasti Umayyah, Kitab Klasik Islam

Lebih baru Lebih lama